JawabanCiri-Ciri Cecak dan Habitatnya Tema 2 Halaman 48 Kelas 6. Amongguru.com. Presiden Republik Indonesia telah menandatangani Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2022 tentang Pendidikan dan Layanan Psikologi diterbitkan berdasarkan beberapa pertimbangan 0% found this document useful 0 votes863 views18 pagesDescriptionMakalah landasan psikologi pendidikan pasca sarjana UNNES 2017Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes863 views18 pagesLandasan Psikologi PendidikanDescriptionMakalah landasan psikologi pendidikan pasca sarjana UNNES 2017Full descriptionJump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. BeliLandasan Psikologi Pendidikan. Harga Murah di Lapak Toko Buku Galunggung. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak.
Kali ini saya akan menjawab beberapa pertanyaan yang sering muncul dalam diskusi-diskusi mengenai psikologi pendidikan, yang erat kaitannya dengan proses pembelajaran guru dilapangan. Bukannya mau menggurui, kebetulan pertanyaan ini di ampu oleh dosen saya ibu DR Unifah Rosyidi thanks bu berkat ibu saya lebih merasa “lebih”. Bagaimana seharusnya peran guru dalam mengawinkan menjembatani pendekatan pedagogic tradisional yang progresif bersifat student center dengan pendekatan pedagogic transformasional bersifat cultural base dalam proses pembelajaran yang menjadikan siswa bermakna bagi dirinya dan juga bagi lingkungannya. jawab Kita tahu bahwa teori pendidikan selalu berkembang dari waktu ke waktu. Setiap periode tertentu muncul gagasan baru mengenai konsep pendidikan. Gagasan-gagasan itu bisa saling mendukung tetapi juga ada yang saling bertentangan. Dalam perjalanannya, para ahli mengkotakkan berbagai teori pendidikan itu ke dalam dua kelompok besar, yaitu pedagogik tradisional dan pedagogik modern. Namun pada dasarnya semua teori tentang pendidikan bertujuan sama, yaitu ingin menciptakan pendidikan yang lebih meningkat, lebih bermutu, dan lebih memartabatkan dua pendagogik ini pedagogic tradisional yang progresif dan pendekatan pedagogic transformasional disebut pedagogic Transformatif. Pedagogik transformatif muncul untuk menjawab pertanyaan masyarakat mengenai banyaknya asumsi tentang pendidikan. Di kalangan masyarakat menggema pertanyaan tentang pelaksanaan pendidikan anak-anak mereka, yaitu belajar yang baik itu di sekolah yang mana, guru yang baik itu guru yang bagaimana, memperlakukan anak di rumah itu harus bagaimana, dan seterusnya. Sebaliknya kalangan guru atau pendidik juga memendam beberapa pertanyaan yang tak kalah sulit menjawabnya, yaitu mengajar yang baik itu bagaimana, apakah saya merupakan guru yang baik, bagaimana memperlakukan anak yang tepat di sekolah, dan seterusnya. Menurut Tilaar 2002 310 pedagogik transformatif dilandasi oleh beberapa keyakinan berikut Pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia. Peserta didik tidak terisolasi dari lingkungan sosialnya. Peserta didik adalah manusia sosial yang berinteraksi dengan manusia lain dan kebudayaan di sekitarnya. Peserta didik adalah subjek belajar yang memiliki karakteristik, gaya belajar, dan minat terhadap berbagai hal yang apabila digali potensinya dapat dimanfaatkan bagi keluhuran martabatnya sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat. Sebagai bagian dari masyarakat, peserta didik berhak mewujudkan kemampuannya untuk meraih martabat yang luhur dan berhak ikut berpartisipasi sebagai penggerak budaya atau perubahan bagi masyarakatnya. Menurut saya sikap guru dalam melihat pedagogik tansformatif ini adalah Guru harus bersikap adaptif terhadap tantangan zaman Ini disebabkan karena zaman akan selalu berubah, zaman seorang guru dulunya adalah sangat berbeda dengan zaman siswanya kini, maka seorang guru harus dapat mudah beradaptasi akan lingkungan dan perekembangan yang baru. Pada kasus belakangan ini internet ternyata banyak menjadi sorotan kenakalan siswa, maka guru juga harus “update” dengan teknologi ini. Bergesernya kasus tawuran pelajar dengan kenakalan dunia maya harus menjadi catatan penting bahwa zaman itu memang “bergerak”. Mengubah gaya mengajar Karena perubahan zaman maka cara mengajar pun harus dilihat sebagai alternative dalam mendidik siswa. Hasil-hasil penelitian tentang neosaintik, multiple intelligence dll membawa perubahan baru dalam pendekatan siswa, termasuk penggunaan bahan ajar yang harus membuat guru makin “kreatif”. Pendekan yang humanistic dan perkembangan teknologi baru adalah syarat wajib seorang guru untuk melakukan revolusi dalam gaya mengajar. Bermitra dengan siswa Memang terdengar sangat romantic, tapi inilah bentuk baru dalam interaksi guru dan siswa, dengan membangun relasi yang positif terhadap siswa maka bukan berarti siswa tidak hormat terhadap guru, justru jika dilakukan dengan benar maka akan menjadi sebuah kesinergisan dalam proses belajar mengajar. Ini sangat tepat dalam menjembatani sikap tradisional Indonesia bahwa sikap hormat menghormati antara guru dan siswa menjadi pakem di negeri kita , tapi pakem ini bukan berarti sikap gila hormat seorang guru terhadap siswa. Ber”partner” dengan siswa membuka gerakan baru dalam belajar bahwa mengajar harus dalam posisi “seimbang” guru harus menjadi “pembantu” siswa dalam mengajar. Dalam psikologi pendidikan, kita mengenal aliran behavioristik, humasistik, dan kognitif. bagaimana menjadikan guru yang kompeten dan efektif profesional, kaitannya dengan ketiga pendekatan tersebut. Jawab Di sinilah arti penting psikologi pendidikan bagi guru. Kemampuan memahami tingkah laku belajar anak didiknya akan memberi penjelasan bahwa anak sedang dalam keadaan belajar dengan baik atau tidak. Pemahaman ini akan dapat mengukur kemampuan belajar dan kemampuan menerima materi pelajaran bagi para siswanya. Dengan banyaknya aliran dalam pendidikan seharusnya guru mampu mengolah semua kekurangan dan kelebihan di beberapa aliran tersebut. Guru juga tidak boleh terlalu fanatik dalam sebuah aliran atau terlalu antipasti dalam menyikapi aliran pendidikan. Karena pada intinya guru adalah seorang ”Komposer” yang mampu meramu okestra pendidikan yang lebih baik dengan menggabungkan semua fenomena alian tersebut sehingga tercipta alunan “music” yang baik atau dalam kasus ini penanganan murid yang baik. Karena pada intinya perbedaan murid yang “kompleks” tidak hanya bisa diselesaikan dalam pandangan aliran tertentu saja. Kadang ada saja murid yang cocok dengan aliran tertentu. Inilah yang membuat guru seharusnya “kaya” akan segala metode pendidikan. Disinilah juga pentingnya guru harus memahami psikologi pendidikan. Saya sepakat dengan apa yang dikatakan Sudrajat di dalam tulisannya, ia menuliskan beberapa manfaat psikologi pendidikan bagi seorang guru yaitu Merumuskan tujuan pembelajaran secara tepat. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru akan dapat lebih tepat dalam menentukan bentuk perubahan perilaku yang dikehendaki sebagai tujuan pembelajaran. Misalnya, dengan berusaha mengaplikasikan pemikiran Bloom tentang taksonomi perilaku individu dan mengaitkannya dengan teori-teori perkembangan individu. Memilih strategi atau metode pembelajaran yang sesuai. Dengan memahami psikologi pendidikan yang memadai diharapkan guru dapat menentukan strategi atau metode pembelajaran yang tepat dan sesuai, dan mampu mengaitkannya dengan karakteristik dan keunikan individu, jenis belajar dan gaya belajar dan tingkat perkembangan yang sedang dialami siswanya. Memberikan bimbingan atau bahkan memberikan konseling. Tugas dan peran guru, di samping melaksanakan pembelajaran, juga diharapkan dapat membimbing para siswanya. Dengan memahami psikologi pendidikan, tentunya diharapkan guru dapat memberikan bantuan psikologis secara tepat dan benar, melalui proses hubungan interpersonal yang penuh kehangatan dan keakraban. Memfasilitasi dan memotivasi belajar peserta didik. Memfasilitasi artinya berusaha untuk mengembangkan segenap potensi yang dimiliki siswa, seperti bakat, kecerdasan dan minat. Sedangkan memotivasi dapat diartikan berupaya memberikan dorongan kepada siswa untuk melakukan perbuatan tertentu, khususnya perbuatan belajar. Tanpa pemahaman psikologi pendidikan yang memadai, tampaknya guru akan mengalami kesulitan untuk mewujudkan dirinya sebagai fasilitator maupun motivator belajar Menciptakan iklim belajar yang kondusif. Efektivitas pembelajaran membutuhkan adanya iklim belajar yang kondusif. Guru dengan pemahaman psikologi pendidikan yang memadai memungkinkan untuk dapat menciptakan iklim sosio-emosional yang kondusif di dalam kelas, sehingga siswa dapat belajar dengan nyaman dan menyenangkan. Berinteraksi secara tepat dengan siswanya. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan memungkinkan untuk terwujudnya interaksi dengan siswa secara lebih bijak, penuh empati dan menjadi sosok yang menyenangkan di hadapan siswanya. Menilai hasil pembelajaran yang adil. Pemahaman guru tentang psikologi pendidikan dapat mambantu guru dalam mengembangkan penilaian pembelajaran siswa yang lebih adil, baik dalam teknis penilaian, pemenuhan prinsip-prinsip penilaian maupun menentukan hasil-hasil penilaian “Dengan ketujuh tips dan manfaat tersebut kemungkinan besar masalah-masalah dalam pembelajaran dapat diminimalisir lalu juga berbagai pendekatan aliran pendidikan dapat dipadukan secara efektif dan elegan, sehingga terciptalah pendidikan manusia yang paripurna tanpa harus fanatik dalam satu aliran tertentu.” diambil dari beberapa sumber…semoga berguna kawan
AlfredBinet (1905) merumuskan bahwa intelegensi terdiri dari pengertian atau komprehensen, pendapat atau inpensian pengarahan dan kritik. Jadi , intelegensi adalah “kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu”. Didalam psikologi dikenal dengan istilah intelegensi.
Konsep dasar ilmu psikologi pendidikan memberi pemahaman tentang anak sebagai pelajar, bagaimana anak belajar, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana guru mengevaluasi hasil mempelajari ilmu psikologi dalam pendidikan adalah untuk memahami dan meningkatkan proses belajar dan dapat disimpulkan dengan memahami teori dan ilmu psikologi, pendidik akan memahami perannya yang sesungguhnya yaitu membuat peserta didik mau dan tahu bagaimana cara artikel ini, akan mengulas soal konsep dasar psikologi pendidikan yang terdiri dari definisi dan pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli, sejarah, teori, ruang lingkup, dan manfaat dimana materi tersebut berguna sebagai penguatan dalam pemahaman konsep psikologi untuk pengajar dan siswa/ berasal dari bahasa Yunani yaitu “psyche” psukhe yang maknanya “berdarah panas” yang berarti Hidup, jiwa, hantu dan Logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu kejiwaan, prilaku dan tingkah laku Ensiklopedia Nasional Indonesia 1991, pengertian psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang yang tidak dapat dilihat secara pengertian psikologi menurut ahli psikologi asal Indonesia, Muhibbin Syah pada tahun 2001, Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan. Sejarah Psikologi Pendidikan 1. Democritus 2. Plato dan Aristoteles 3. Johan Amos Comenius 4. Jean Jaques Rousseau 5. William James Pengertian Psikologi Pendidikan Menurut Para Ahli 1. Wherington 1978 2. Sumadi Suryabrata 1984 3. Elliot 1999 4. Anita Woolfolk Hoy 2007 5. Santrock 2007 Pengertian Psikologi Pendidikan Secara Umum Konsep Dasar Psikologi Pendidikan Teori Psikologi Pendidikan 1. Teori Behavioristik Behaviorisme 2. Teori Kognitif Bruner 3. Teori Humanisme Carl R. Roger 4. Teori Konstruktivisme Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan Manfaat Psikologi Pendidikan Kesimpulan Sejarah Psikologi PendidikanBeberapa ahli ilmu psikologi yang menerangkan bagaimana proses sejarah ilmu psikologi pendidikan tercipta, diantaranya ialah sebagai berikut1. DemocritusPada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, ahli psikologi pendidikan yang bernama Democritus menulis tentang manfaat-manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu Watson, 1961.2. Plato dan AristotelesPada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdiskusi mengenai berbagai topik ilmu psikologi pendidikan, diantaranya yaituJenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan peserta jasmani dan pengembangan keterampilan karakter yang dan keterbatasan-keterbatasan pendidikan dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan antara guru dengan dan metoda aktivitas dan terlepas dari Johan Amos ComeniusSeorang ahli psikologi yang berasal dari Ceko yang lahir pada tahun 1592 masehi dan wafat pada tahun 1671 masehi, menjelaskan bahwa ilmu psikologi pendidikan memiliki topik dan tujuan sebagai berikutAnak jangan dianggap sebagai miniatur orang hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah dengan menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati, mengalami, dan Jean Jaques RousseauSeorang pemikir sekaligus ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal Perancis yang lahir pada tahun 1712 masehi dan wafat pada tahun 1778 masehi menerangkan bahwa ilmu psikologi dalam pendidikan memiliki tujuan penting, diantaranya yaituSegalanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-galanya memburuk dalam tangan tangan orang tua/orang dewasa terhadap perkembangan anak dapat menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang kejiwaan peserta William JamesSeorang ahli ilmu psikologi pendidikan dunia asal New York yang lahir pada tahun 1842 dan wafat pada tahun 1910. Pada tahun 1890, William James menerbitkan buku pertamanya yang berjudul “Principles of Psychology”. Kemudian dia memberikan kuliah yang bertajuk “talk to teacher”.Dalam diskusinya dia membahas mengenai aplikasi psikologi pendidikan untuk mendidik anak, dia menekankan pentingnya mempelajari proses belajar mengajar di kelas untuk meningkatkan mutu pendidikan yang terkandung didalam banyak aspek dan teori ilmu psikologi pada merekomendasikan mengajar pada titik yang lebih tinggi diatas pengetahuan dan pemahaman anak dengan tujuan memperluas cakrawala pemikiran psikologi pendidikan menurut para ahli1. Wherington 1978Menurut Wherington 1978, menerangkan bahwa psikologi pendidikan berfungsi sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan Sumadi Suryabrata 1984Menurut Sumadi Suryabrata 1984, menjelaskan bahwa psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi Elliot 1999Menurut Elliot 1999, menuturkan bahwa psikologi pendidikan adalah penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia Anita Woolfolk Hoy 2007Menurut Anita Woolfolk Hoy 2007, definisi psikologi pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya pada proses belajar dan pembelajaran, menerapkan metode dan teori psikologi dan menjadikannya menjadi teori secara Santrock 2007Sedangkan menurut ahli psikologi Santrock 2007, pengertian dan definisi psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada pemahaman tentang proses belajar dan mengajar dalam lingkungan apa yang dimaksud psikologi dengan psikologi pendidikan secara umum? diatas tadi adalah sederet penjelasan definisi ilmu psikologi dalam pendidikan menurut para Psikologi Pendidikan Secara UmumSehingga dapat disimpulkan bahwa secara umum, pengertian psikologi pendidikan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang karakteristik individu dalam dan fungsi psikologi pendidikan secara umum adalah untuk mengembangkan pengetahuan dan metode untuk mempelajari proses belajar mengajar pada situasi keseharian yang sesuai dengan tingkat usia dalam lingkungan Dasar Psikologi PendidikanPada hakikatnya Pendidikan adalah proses pembentukan peserta didik. Agar pembentukan tersebut efektif dan berhasil maka pendidik harus memiliki kualifikasi atau kecakapan dalam Psikologi dasar psikologi dalam pendidikan pada umumnya merupakan sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis dalam pendidikan yang kemudian di rumuskan dalam bentuk konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah Pendidikan juga menjelaskan karakteristik atau pola pembelajaran yang di sesuaikan berdasarkan usia perkembangan kognitifnya.Jika usia peserta didik masih 5 tahun, maka metode pembelajarannya belajar sambil bermain begitu juga jika sudah berusia remaja maka dapat di terapakan metode diskusi dengan mempelajari Psikologi Pendidikan Pendidik akan menyadari dan memahami bahwa peran ia sesungguhnya adalah membuat peserta didik mau dan tahu bagaimana cara dengan memberikan informasi sebanyak mungkin, melainkan membuat peserta didik menyukai kegiatan mencari informasi sebanyak Psikologi PendidikanTerdapat kumpulan teori-teori psikologi pendidikan yang menjadi bagian dari konsep dasar pelaksanaan psikologi pada dunia pendidikan di Indonesia maupun di Teori Behavioristik BehaviorismeTeori psikologi pendidikan yang pertama ini menjelaskan tentang pengamatan perubahan tentang tingkah laku yang di pengaruhi peristiwa di behavioristik behaviorisme ini berpandangan bahwa belajar terjadi karena operant conditioning, yaitu jika seseorang belajar dengan baik maka ia akan mendapat hadiah dan hal itu akan meningkatkan kualitas perkembangannya muncullah beberapa ahli lain yang mendukung teori ini, seperti Thorndike, Skinner, Clark Hull dan Edwin behaviorisme yang pada awalnya merupakan salah satu aliran ilmu psikologi selanjutnya berkembang dan berpengaruh dalam dunia pendidikan dan susunan katanya, behaviorisme terdiri dari dua kata “Behave” yang berarti berperilaku dan “Isme” yang berarti aliran, sehingga jelas bahwa penekanannya pada tingkah Teori Kognitif BrunerTeori psikologi pendidikan kognitif mengutamakan bagaimana cara mengembangkan fungsi kognitif individu sehingga belajar menjadi kognitif penting karena dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam proses pendidikan dan sebagai tolak ukur mensukseskan proses kognitif adalah teori yang umumnya dikaitkan dengan proses belajar. Kognisi adalah kemampuan psikis atau mental manusia yang berupa mengamati, melihat, menyangka, memperhatikan, menduga dan kata lain, kognisi menunjuk pada konsep tentang pengenalan. Teori kognitif menyatakan bahwa proses belajar terjadi karena ada varasziabel penghalang pada aspek-aspek kognisi Teori Humanisme Carl R. RogerTeori ini mengutamakan keterlibatan individual peserta didik secara keseluruhan, sebab belajar tidak akan berlangsung jika tidak ada keterlibatan emosional peserta psikologi pendidikan ini menjelaskan bahwa seseorang dapat memilih apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan menilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga di perlukan motivasi dari peserta didik itu belajar humanisme dalam pendidikan lebih menekankan pada perkembangan positif. Pendekatan yang berfokus pada potensi manusia untuk mencari dan menemukan kemampuan yang mereka punya dan mengembangkan kemampuan Teori KonstruktivismeKonstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan mengenai filsafat belajar pertama kali sudah terungkap dalam tulisan ahli filsafat Giambatista Visco, 1710 yang mengemukakan bahwa orang hanya dapat benar-benar memahami apa yang dikonstruksikannya ahli psikologi yang pertama mengembangkan dan mempopulerkan filsafat ini dalam pembelajaran adalah Jean umum menurut teori Behaviorisme, orang yang belajar adalah orang yang belum memiliki pengetahuan tentang sesuatu, oleh sebab itu para pengajar harus dapat mentransfer pengetahuan kepada orang yang dari beberapa hasil penelitian pendidikan sains pada tahun-tahun terakhir telah mengungkapkan bahwa pengetahuan itu dibangun dalam pikiran dasar teori konstruktivisme sebagai teori psikologi pendidikan tentang belajar adalah bahwa setiap orang pada dasarnya sudah memiliki pengetahuan atau bekal awal tentang sesuatu yang akan pada intinya adalah bagaimana mengembangkan atau mengkonstruksi membangun pengetahuan atau bekal awal yang sudah dimiliki tersebut menjadi sebuah pengetahuan baru dan Lingkup Psikologi PendidikanPada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam ilmu psikologi pada pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses objek utama yang dibahas pada ilmu psikologi di dalam dunia pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran ilmu pendidikan untuk semua Soemanto 20069 dalam pengamatannya tentang buku psikologi, menuturkan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan secara umum adalah sebagai berikutPengetahuan tentang psikologi psikologi dan dan hakikat kejiwaan tingkah dan ruang lingkup yang mempengaruhi dan teori-teori pengukuran dan psikologi dunia pendidikan dalam metodologi pengajaran garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan psikologi pendidikan menjadi tiga macamPokok bahasan mengenai “Belajar” yang meliputi teori, prinsip dan ciri khas prilaku belajar siswa dan bahasan mengenai “proses belajar” yakni tahaban perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkugan baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar Psikologi PendidikanMenurut para ahli psikologi di Dunia, manfaat psikologi pendidikan bagi para pendidik, yaitu sebagai berikutPeka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam proses belajar diri sendiri untuk menjadi manusia pembelajar dan dapat membagi ilmunya pada orang lain secara teknik-teknik yang tepat untuk memaksimalkan potensi belajar anak menganalisis kekurangan dan kelebihan dalam metode belajar mengajar baik terhadap diri sendiri maupun orang lain serta berupaya untuk terus manfaat mempelajari ilmu psikologi pendidikan bagi para siswa didik, diantaranya yaituMeningkatkan kemauan dan niat utk mencari dan mendapatkan naluri dan potensi diri mjd manusia utk meningkatkan harkat dirinya lebih baik dibandingkan dengan generasi mempelajari ilmu psikologi pendidikan secara umum pada dasarnya adalah sebagai berikutMemahami bentuk-bentuk gejala psikologis siswa individu secara umum dalam bentuk tingkah laku dan sikap selama mengikuti proses pembelajaran atau belajar kemampuan dan potensi-potensi siswa dalam mengikuti proses belajar bagaimana seharusnya pelaksanaan proses belajar mengajar agar tercapai semua tujuan pembelajaran secara efektif dan siswa mengembangkan berbagai jenis potensi dan kemampuan dalam bentuk proses pembelajaran berbasis pengembangan siswa-siswi menyelesaikan program pembelajaran materi dengan sempurna, sehingga dengan pemahaman guru tentang teori dan ilmu psikologi pendidikan dapat memberikan bantuan kepada siswa siswi dalam menyelesaikan program-program pembelajaran sampai tuntas 100%.KesimpulanDari sejarah, definisi, pengertian, teori, ruang lingkup, manfaat, tujuan dan materi psikologi pendidikan diatas yang telah kita ulas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam proses mengajar, pendidik di tuntut memiliki pengetahuan mengenai materi yang di ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar materi yang di sampaikan mudah untuk di pahami peserta karena itu, penguasaan terhadap ilmu psikologi pendidikan merupakan suatu tuntutan terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu membuat individu orang lain siswa-siswi belajar dan kualitas seorang pendidik memberi pengaruh terhadap peningkatan kompetensi peserta beberapa teori yaitu Teori Behaviorisme, Teori Kognitifisme, Teori Humanisme dan Teori Konstruktivisme. Sedangkan ruang lingkup pada dunia psikologi pendidikan bisa kita lihat di dalam proses pendidikan pada umumnya yaitu bagaimana tingkah laku peserta didik terhadap proses belajar dan tingkah laku pendidik dalam pembelajaran. Sehingga di simpulkan masalah belajar dan pembelajaran yang menjadi objek Cinta 5 Pengertian, Teori, Manfaat dan DimensinyaPsikologi Sosial 5 Pengertian, Sejarah, Teori dan Konsep DasarnyaPsikologi Kepribadian 8 Pengertian, Teori, dan ManfaatnyaPsikologi Keluarga 4 Pengertian, Fungsi, Manfaat dan PenerapannyaNah, itulah ulasan yang bisa kami berikan kepada Anda semua tentang pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli dan secara umum, sejarah, ruang lingkup, teori, manfaat hingga tujuannya yang bisa menjadi referensi untuk Anda sebagai guru, siswa siswi dan orang umum yang ingin mempelajari ilmu psikologi secara otodidak. Terimakasih dan semoga bermanfaat.

LandasanPembelajaran Tematik, Landasan Filosofis, Landasan Psikologis, Landasan Yuridis, PERMENDIKNAS No. 22 Tahun 2006, PP No. 19 Pasal 6, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, Aliran progresivisme, UU Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak dan UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Deskripsi Landasan Psikologis seringkali dijadikan pertimbangan dalam pendidikan. Salah satunya adalah dari perkembangan aspek psikososial dan psikoseksual peserta didik. Erik H. Erikson dan Freud merupakan tokoh yang berpengaruh dalam hal ini. LandasanHukum. Pendidikan selalu bersangkutan dengan berbagai aspek kehidupan manusia. Kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dalam masyarakat perlu diatur dalam landasan hukum yang jelas dan sah. Dengan berlandaskan hukum, maka kebijakan, penyelenggaraan, dan pengembangan pendidikan dapat terhindar dari
Kedua berisikan berbagai metodologi yang dapat diadaptasi untuk penelitian pendidikan. Pertanyaan tentang pengembangan mata pelajaran, model, dan 56 Y. Suyitno, Landasan Psikologis Pendidikan dalam Landasan Pendidikan, (Bandung: Sub Koordinator MKDP Landasan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2007), h.106 .
YmV93.
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/391
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/261
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/109
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/313
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/223
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/265
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/230
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/232
  • d8c4vpvt6x.pages.dev/218
  • pertanyaan tentang landasan psikologi pendidikan